Semua Tahu, Kucing Takut Air | Cerpen
Dari atas jendela kamar hotel, tampak kucing kehujanan, sendirian, tanpa tempat berteduh, memicu rasa kasihan seorang istri yang tengah menginap bersama suaminya.
Sang suami tidak peduli akan keprihatinan istrinya pada kucing itu, terus membaca sambil tidur. Dia tidak menemani istrinya turun kebawah untuk menyelamatkan kucing tersebut.
Atas suruhan sang pemilik hotel, seorang pelayan menemani, memayungi sang istri menerbos hujan, namun kucing itu telah hilang.
Namun, sang istri sedikit terhibur, karena terkesan dengan perhatian dari pria si pemilik hotel.
Kembali kekamar, sang istri mencurahkan isi hatinya pada sang suami.
Sang istri mengatakan dirinya telah lama ingin memelihara kucing,
Suaminya mengomentari seadanya, dan terus membaca.
Sang istri juga mengungkapakan hasratanya –sambil bercermin- ingin memanjangkan rambut, makan malam dengan piring perak dan lilin, juga baju-baju baru.
Suaminya terus membaca, hanya menimpali sekedarnya dan mengangap itu hanya ocehan sambil lalu dari istrinya.
Ketika sang istri kembali mengungkapkan hasratnya ingin memiliki kucing, suaminya tetap acuh, malah menganjurkannya untuk ikut membaca buku.
Saat itulah, pelayan hotel tadi mengetuk pintu kamar, masuk, mengantarkan boneka kucing dari kulit kura-kura buat sang istri, hadiah dari pria pemilik hotel.
No Comment